Indramayu, 14 Juni 2024 – Geger asap tebal yang menyelimuti Desa Karangsinom, Kecamatan Kandanghaur,Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Kamis (25/4/2024) pagi, menggemparkan warga.
Asap putih pekat yang menutupi pandangan para pengguna jalan sempat memicu kepanikan, dengan banyak yang mengira bahwa asap tersebut berasal dari kebocoran gas.
Namun, setelah ditelusuri oleh pihak kepolisian, ternyata sumber asap tebal tersebut bukan berasal dari kebocoran gas,melainkan dari kegiatan pembakaran tumpukan sampah organik di area persawahan.
Menurut keterangan warga, asap tebal tersebut memang kerap muncul, terutama saat musim kemarau dan angin bertiup kencang.
Meskipun asap tersebut tidak berbahaya, namun hal ini dapat mengganggu jarak pandang pengendara dan menimbulkan rasa sesak napas bagi masyarakat sekitar.
Himbauan untuk Petani:
Pihak kepolisian mengimbau kepada para petani agar lebih bijak dalam mengelola sampah organik dan tidak melakukan pembakaran di sembarang tempat.
Pembakaran sampah organik yang tidak terkendali dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca dan mencemari udara,sehingga berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan.
Solusi Alternatif:
Sebagai alternatif, para petani dapat memanfaatkan sampah organik untuk diolah menjadi pupuk kompos atau biogas.
Pupuk kompos dapat digunakan untuk menyuburkan tanah, sedangkan biogas dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.
Dengan pengelolaan sampah organik yang lebih bertanggung jawab, diharapkan lingkungan di Indramayu dapat terjaga kebersihan dan kesehatannya.
